Ketika diajak seorang teman ke Gunung Padang, Cianjur dan berangkat pagi-pagi banget dari Bogor, rasanya mualesss banget!! Tapi akhirnya saya setuju, daripada seharian di rumah saja dan membusuk jadi fosil. Syaratnya, saya gak mau nyetir mobil. Yeay!! Setelah menerobos hujan di Bogor dan jalanan penuh kabut di puncak, saya bersama dua orang teman tiba di Cianjur. Dari sini masih menuju arah selatan, ikuti saja papan penunjuk arah hingga tiba di simpang Warungkondang menuju Gunung Padang. Dari simpang ini, masih sekitar 20 km menuju lokasi. Jaraknya memang cukup jauh ditambah jalanan mendaki namun pemandangan sawah, jurang dan kebun teh membuat perjalanan sangat tidak terasa. Oya, sebenarnya ada metode lain yang cukup praktis kesini yaitu dengan menumpang Kereta Sukabumi (via Cianjur) dari Bogor. Turun di stasiun Lampegan kira-kira 5 km dari Gunung Padang. Kereta ini bukan kayak KRL, jadi harus pesan dulu (bisa via online). Nah dari sana, bisa nyambung ojek. Sorry, saya gak survei harganya, tapi perkiraan saya kereta dan ojek sekali jalan sekitar Rp50 ribu/orang.
Tiba di lokasi, sudah disediakan tempat parkir, untuk mobil dikenakan parkir Rp10 ribu sedangkan setiap pengunjung dipungut biaya Rp4000 /orang. Ada dua tangga, yang baru bangun dan lebih landai serta tangga batu yang konon bagian asli dari situs. Kami memilih yang kedua dengan 400 anak tangga yang sukses bikin ngos-ngosan!! Setelah lumayan ngos-ngosan, jreng, Jreng.. Sampai di puncak bukit dan melihat tumpukan bebatuan andesit dengan indahnya Gunung Pangrango sebagai latar, capek dan ngos-ngosan-nya hilang! Rasa males yang tadi pagi dibawa dari Bogor juga ikut lenyap! Dan…. tiba-tiba saya ingat Machu Piccu di Peru yang merupakan salah satu situs warisan dunia (World Heritage) versi Unesco.
Gunung Padang adalah situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara yang terletak di ketinggian 885 dpl. Konon usianya sudah mencapai 8000-9000 tahun. Wow! Pada tahun 1970an, menurut para sesepuh daerah sana, ini adalah bangunan berundak yang menyerupai piramid. Namun karena tidak dirawat dan letaknya di tengah hutan, banyak pohon tumbang yang merusak situs ini. Baru di tahun 2000an, pemerintah memberi perhatian lebih dengan membuatnya menjadi lokasi wisata yang layak disambangi. Situs ini sudah diteliti banyak orang, dimana sebagian besar diantaranya adalah orang asing (hmmm….). Kalo gak percaya, silakan googling aja! Susunan batu-batu yang rapih menunjukkan dulunya banyak ruangan di bangunan ini. Kata Mang Google, dulunya tempat ini diduga adalah tempat pemujaan yang lebih tua dari candi Borobudur. Di puncaknya terdapat batu yang menyerupai singgasana dengan pandangan yang luas ke depan dan bawahnya. Konon inin adalah tempat pimpinan mereka. Udara yang sangat sejuk dan view yang keren membuat kita betah berlama-lama.
Kalau mau disamakan dengan Machu Piccu mungkin agak berlebihan sih. Saya pun belum pernah kesana (ada yang mau sponsorin ke Peru?) Tapi dari hasil baca-baca di internet, struktur undakan dan batuan Gunung Padang menyerupai Machu Piccu. Lokasi keduanya juga terletak di atas bukit, meskipun posisi Machu Piccu lebih tinggi (sekitar 2000 dpl). Sebagai peruntukan keduanya pun diperkirakan sama, sebagai tempat pemujaan. Bahkan diprediksi Gunung Pandan berusia lebih tua hampir 5000 tahun dari Machu Piccu. Bisa jadi ini yang membuat Machu Piccu masih lebih “awet” dibanding Gunung Padang. Nah, di sisi lain kita sebagai orang Indonesia harusnya bangga dong, karena sebenarnya peradaban nenek moyang kita lebih dulu dibanding suku Inca yang membangun Machu Piccu
Bagi saya, kesini sama saja dengan belajar sejarah peradaban manusia. Dan makin yakin Indonesia adalah negeri yang kaya, bukan cuma alamnya yang indah, budayanya yang unik tetapi juga bukti kebesaran nenek moyang dunia juga ada di sini.
Wah, saya lagi demen banget sama situs satu ini, apalagi setelah baca buku ilmiahnya Misteri gunung Padang tulisan arkeolog UI.
Rifqy, hayuklahh..klo kesana lagi..aku mau lagiii…
Dulu kesini tiket masuk cuma 1000 kak, parkir juga masih seikhlasnya
Tapi ramai banget, baru booming gitu jadi banyak yang pengen lihat langsung.
wah naik ya harga tiket masuknya, aku dulu masih 2000 😀
ceritanya di sini https://galautraveler.wordpress.com/2014/05/12/gunung-padang-curug-cikondang-part-1-stairway-to-heaven/
Yay ga ajak2 padahal aku pengin ke gunung Padang
Main juga mba ke Stone Garden di padalarang mirip mirip gunung padang.
mirip macchu pichu malah haha.
enjoybackpacker.blogspot.com
[…] Ketika diajak seorang teman ke Gunung Padang, Cianjur dan berangkat pagi-pagi banget dari Bogor, rasanya mualesss banget!! Tapi akhirnya saya setuju, daripada seharian di rumah saja dan membusuk jadi fosil. Syaratnya, saya gak mau nyetir mobil. Yeay!! Setelah menerobos hujan di Bogor dan jalanan penuh kabut di puncak, saya bersama dua orang teman tiba di Cianjur. Dari sini masih menuju arah selatan, ikuti saja papan penunjuk arah hingga tiba di simpang Warungkondang menuju Gunung Padang. Dari simpang ini, masih sekitar 20 km menuju lokasi. Jaraknya memang cukup jauh ditambah jalanan mendaki namun pemandangan sawah, jurang dan kebun teh membuat perjalanan sangat tidak terasa. Oya, sebenarnya ada metode lain yang cukup praktis kesini yaitu dengan menumpang Kereta Sukabumi (via Cianjur) dari Bogor. Turun di stasiun Lampegan kira-kira 5 km dari Gunung Padang. Kereta ini bukan kayak KRL, jadi harus pesan dulu (bisa via online). Nah dari sana, bisa nyambung ojek. Sorry, saya gak survei harganya, tapi perkiraan saya kereta dan ojek sekali jalan sekitar Rp50 ribu/orang. Read More : Gunung Padang, Indonesia Machu Pichu […]
aku udah pernah ke sini juga. menurutku, gunung padang ini dulunya adalah istana tempat tetirah atau semedi raja-raja pajajaran. kalau datangnya dari tangga aslinya yang berbatu-batu itu kelihatan sekali, ada area penerima, area tunggu, lalu naik satu per satu pelatarannya hingga paling atas tempat semadinya. ada sequence yang dicapai seperti kawasan raja-raja.
yah, gara-gara belajarnya sejarah bangunan sih, jadi seneng aja mengira-ngira fungsi-fungsi area di masa lalu.. 🙂
Indri, ayokkk kapan2 kitakesana lagi… hehehe
Kemaren baru dari sini, penuhnya pengunjung melebihi banyaknya batu yang berserakan @_@
Wah, sekarang jadi rame ya? Banyak operator open trip yang masukin gunung padang sebagai destiasi di paket mereka sih 😀
Jalan menuju ke atasnya lumayan bikin sesek napas nih :))
Irham : Iya tuh…. harusnya ada gojek yaa naik ke atasnya..hehehe
[…] salah sekitar satu setengah tahun lalu bersama beberapa orang teman. Kami berkendara dari Bogor, menuju Gunung Padang di Cianjur. Di tengah perjalanan, kami singgah tepat di tepi kebun teh, menikmati nasi goreng berbumbu Aceh […]