Dimasa pengangguran saat ini, ternyata banyak sekali hikmah yang aku dapat. Selain bisa bangun siang dan bermalas-malasan (loh..ini mah “hikmah” buruk ya…) jadi punya banyak banget waktu untuk “bersilaturahmi” dengan teman teman. Akibatnya profesi pengangguran agak naik dikit menjadi konsultan per-curhat-an. Padahal, sebelumnya aku tuh termasuk kategori orang yang demen curhat..dimana mana curhat. Tapi kini, justru jadi tempat curhatan orang, meski sebenernya dari jaman kuliah dulu “profesi” ini sempat aku rintis, walau kemudian terhalang karena menjadi pekerja kantoran. 😀 . Dan ternyataaaaa…hikmah terbaiknya adalah, dari curhatan curhatan para sahabat itu, aku justru menemukan jawaban atas hampir semua problema-ku yang sering aku curhatkan sebelumnya. Ternyata emang masalah hidup itu muter muter disana ajah.. Alhamdulillah, dari cuman ngobrol ngobrol yang kesannya gak jelas, justru melahirkan makna bersyukur yang lebih indah.
Materi curhatnya sebenernya gak ada baru, seputar keluarga, pekerjaan dan yang paling mendominasi tentu saja masalah percintaan. Hemm…yang ini nih, rumit rumit sepele, mudah mudah gampang. Ada temen yang terobsesi sama masa lalu suaminya, masalah perselingkuhan, masalah pacar yang belum disetujui orang tua, KDRT, pacar yang super sibuk, HTS, hubungan terlarang, hunting cewek gak dapet dapet, ditinggalin tanpa pesan, pernikahan diam-diam, suami yang punya WIL, sampe urusan kekerasan yang pake acara lapor polisi… Wuihh, kalo diwakilkan ke lagu, pasti setiap cerita ada lagunya.
Disadari atau tidak banyak diantaranya yang menyebabkan sendiri masalah masalah itu terjadi, tapi aku sama sekali tidak pernah men-judge kalau yang sudah terjadi adalah kesalahan mereka. Kucoba membayangkan seandainya ada di posisi itu, bisa jadi kita juga akan melakukan hal yang sama. Sekarang kita mencoba melihat dari sisi lain untuk mencari jalan keluar yang terbaik. Memang melakukan tidak segampang teori-nya. Sama seperti diri sendiri, untuk menuntaskan satu masalah terkadang kita butuh waktu yang tidak sebentar dan dalam perjalanan kesana, up and down sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Lepas dari itu, sebagian besar sharing dan curhat ini sesungguhnya hanya sebagai pengukuhan bahwa kita sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri, perlu teman dan tempat untuk berbagi. Sebagai manusia dewasa, pada dasarnya kita sendiri sudah tahu apa yang harus dilakukan dalam menghadapi masalah yang terjadi,…tapi yaa itu tadi, ada kebutuhan untuk didengarkan dan diperhatikan. Karena itulah, jika ada sahabat yang curhat,..aku tidak memaksakan diri untuk memberikan saran kalau memang tidak bisa,..toh,..mereka hanya butuh teman untuk berbagi perasaan .
Waduh,..kalo buka biro konsultan percurhatan kira-kira laku gak ya ??!!
Curhat memang perlu apalagi dengan orang yang bisa mengerti dan mampu memberi semangat.
Segera mpok buka BIRO nya….biar ga segan gw jadi pasien pertama whuahahahahhahaha