bu neneng vs RANDatabase


Aceh Lon Sayang / Saturday, February 23rd, 2008

Ini secuil cerita dari keseharian pekerjaanku di Banda Aceh. Sebagai bagian dari pengumpulan data proses rehab rekon di Aceh dan Nias, salah satu tugas divisiku adalah mendata semua proyek yang dilakukan oleh lebih dari 400 NGO yang beroperasi disini. Semua itu dituangkan dalam satu system online yang open public yang dinamai RANDatabase. Sejak tahun lalu, peng-update-an data yang continue dan mutakhir sebagai bekal pendataan asset hasil proses pembagunan pasca tsunami, dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pekerjaan ini. Apalagi sejak satu badan dunia  “mengutus” seorang Aid Advisor Coordinator khusus menangani bidang ini.

semua.jpg

Kami membagi kategori updated berdasarkan 3 periode waktu, yaitu Green untuk proyek yang di-update kurang dari satu bulan, Yellow untuk yang di-update antara 1-3 bulan dan Red untuk proyek yang tidak pernah di-update lebih dari 3 bulan. Ditambah satu kategori lain; Blue untuk completed project. Maka, dimulai perburuan mengejar ratusan NGO guna “menghijaukan” data. Pekerjaan ini  disebut Compliance Rate (CR) Updating.

Akhir Agustus 2007 lalu sebelum CR dicanangkan, secara persentase proyek terupdate (green, yellow & blue) baru ada di angka 59%. Target awal, pada akhir Desember 2007 harus bisa menyentuh angka 80%. Ternyata, nilai itu sudah tercapai di akhir November 2007. Lalu, target pun ditingkatkan hingga 90% dia akhir Januari 2008.  Menjelang akhir Januari adalah waktu yang lumayan menegangkan apalagi sang Advisor sudah menjanjikan makan malam di hotel terbesar di Banda Aceh, jika target itu tercapai. Tapi  sebenarnya reward prestasi dan kepuasan kerjalah yang lebih dinanti.

Detik-detik menjelang 31 Januari -setelah aku melakukan perhitungan- angkanya belum juga hinggap di 90%. Bahkan,  setelah ditunda satu hari (1 Februari 2008), belum juga mencapai nilai itu, padahal segala upaya, nyaris semuanya sudah dilakukan. Apa boleh buat,  sore 1 Februari 2008, angka itu wajib keluar. Lalu, berkumpullah kami di ruang kerja yang ber-atmosfir pasar induk  itu untuk mengamati lebih dari 1400 proyek dan menelaah mana yang harus diupdate lagi, hingga 90% tercapai demi memenuhi komitmen pekerjaan.

Sampai pada satu titik, tidak ada lagi yang bisa di-update dan tetap saja belum pas 90%. Siapa yang tiba-tiba jadi juru selamat ? Tak lain dan tak bukan adalah Bu Neneng. Entah siapa bu neneng itu, rumahnya dimana, anaknya berapa, suaminya siapa bahkan hobinya apa, tak satupun dari kami mempunyai info itu.   Ini gara-gara di list salah satu proyek dengan nilai cukup besar, namanya tercantum sebagai contact person.  Jadilah sore itu menjadi sore pengejaran terhadap si Bu Neneng ini. Walau akhirnya tidak bisa dihubungi, Wasi yang dibantu oleh Alex tetap berhasil menemukan satu point progress untuk  mengupdate proyek tersebut. Meskipun  dibubuhi keterangan “Menunggu update terakhir dari bu Neneng”,   sebagai reminder updating.  Sistem menerima, tanggal update otomatis berubah dan perhitungan pun langsung naik menjadi 90,53%.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban dan akuntabilitas publik yang sudah menyumbang demi Aceh dan NIAS,  saat ini masih banyak bu neneng, bu neneng lain yang masuk dalam list perburuan kami untuk mencapai 95% di akhir Maret 2008.

Finally, jadilah Pusdatin crew menikmati barbeque dinner yang nikmat di Hermes Hotel tadi malam.

terima kasih bu neneng…

To: management data team, ..psikopat psikopat baru dari Lueng Bata

Hits: 1086
Share

6 Replies to “bu neneng vs RANDatabase”

  1. nyak, g berasa oldies nih baca tulisan lo..g kok ga ngerti apa2 yah ?.. so, bersiaplah kita ke pontianak..bagaimana ?? *ga nyambung banget!*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *