Jarang-jarang nih gue ngomongin soal kerjaan di blog. Soalnya takut membosankan, karena pembaca-nya sendiri sebagian besar adalah teman-teman seprofesi (sekantor) yang notabene doing the same business. Tapi kali ini bolehlah..kali kali aja bos gue baca, trus dia seneng dan gue naek gaji (ngarep dotcom). Kecuali pernah tentang Bu Neneng ini.
Jadi begini ceritanya, RANDatabase salah satu aplikasi yang dikelola dan jadi mainan sehari-hari divisiku bekerja kebetulan mendapat penghargaan dari Future Government sebagai Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Terbaik menyisihkan 450 nominasi aplikasi sejenis dari 15 negara. Future Government merupakan sebuah majalah yang diterbitkan oleh Alphabet Media, penerbit terbesar untuk informasi sektor layanan publik di kawasan Asia dan berpusat di Singapura. FutureGov sendiri merupakan komunitas regional terbesar bagi pejabat pemerintah, pendidikan dan kesehatan di seluruh Asia Pasifik. Setelah lebih dari 5 tahun berjalan, komunitas dari berbagai landasan telah mengayomi lebih dari 23.000 anggota – dan angka ini terus bertambah. Penghargaan semacam ini, kabarnya merupakan yang pertama diterima oleh lembaga pemerintahan di Indonesia.
Hingga Oktober 2008 pada sistem ini telah tercatat 1632 proyek yang dilakukan oleh 540 implementing partner serta didanai oleh 619 funding agency. Total dana yang dikomitmen-kan pun sudah mencapai USD 3,8 milyar Apa sih istimewanya sistem ini? Pertama; berakses worldwide (http://rand.brr.go.id). Kedua open public dalam arti setiap organisasi (NGO dan donor) bisa meng-update sendiri proyeknya. Ketiga; sebagai ajang pertukaran informasi; misal organisasi A punya dana tapi organisasi B punya kapabilitas untuk melaksanakan, bisa terjadi pertukaran sumberdaya. Keempat; menghindari proyek yang tumpang tindih, misal NGO A ingin membangun sekolah di daerah Z, melalui RAND, mereka bisa mendapatkan informasi apakah sudah ada organisasi lain yang berkiprah di daerah tersebut dan apakah proyeknya masih layak ? Kelima; tentu saja ini sebagai sarana dan wujud transparansi dan akuntabilitas publik terhadap seluruh bantuan yang masuk. Seperti kita tahu, ketika tsunami melanda Aceh Nias, 26 Desember 2004 lalu diikuti oleh gempa dahsyat di Nias tiga bulan berikutnya, sebagian besar bantuan yang masuk merupakan bantuan dari individu-individu yang asalnya mungkin tidak seberapa tetapi kemudian dihimpun oleh berbagai organisasi di seluruh dunia. Mungkin gak banyak yang tau, orang-orang ngetop seperti Alanis Morisett, Michael Schumaker (salah gak nulisnya), hingga Anita Roddick yang punya Body Shop turut menyumbang secara pribadi dan itu tercatat disini.
Fitur-fitur yang bisa diakses publik yang paling berpengaruh adalah semua orang sedunia bisa tau siapa melakukan apa, dimana, duitnya darimana dan bagaimana progress pekerjaannya. Ini bisa ditampilkan dalam format tabel, chart bahkan thematic map. Jangan lupa, semua proyek yang terdaftar disini harus melalui suatu mekanisme yang bernama Concept Note Approval Workshop.
Sejatinya, RAND berbasis DAD, satu sistem yang dikembangkan oleh Synergy, sebuah perusahaan IT yang berpusat di USA. Aplikasi ini digunakan di semua negara yang terkena dampak tsunami. Tetapi khusus yang digunakan di Indonesia (Aceh dan Nias) sudah di-customized sesuai dengan kebutuhan.
Kalo iseng, silakan buka link-link berikut.
hm… dapet bonus dong?
boto boro..wong mau dipecat kok..
waduh, ternyata kerja keras kita nyatroni NGO2 biar masukkin data sampe ngitung2 in KPI dari mulai panjang jembatan ampe berapa ekor kambing, ada juga yang ngehargai ya Pik. kalo soal gak dapet bonus, gak dapet traktiran, siapa dulu dong bosnya 😀