Saya baru saja melakukan riset kecil tentang kegalauan. Huh, pasti kalian semua akan berkomentar: “Haduh, gak penting banget sih, lo…” Tapi tenang, ini penting loh! Penting banget malah! Jadi, tadi sore berturut-turut mendengarkan lagu-lagu Glenn Fredly dan Anang. Kalo Glenn semua orang sudah tahulah ya.. dia master galau banget! Terbukti lagu-lagu beliau yang galau abis, selalu meledak di pasaran. Sepengetahuan saya, lagu-lagu itu kebanyakan dia ciptakan saat lagi bermasalah sama pasangannya yang sesama artis juga. Siapa? Yaa, masak lo yang pengamat infotainment nanya gw? Hehehhe.. Cari sendirilah..
Selanjutnya Anang, ingatkan lagu Separuh jiwaku pergi? Lagu itu laris juga di pasaran. Dikenal semua orang, dari office boy sampai presiden direktur. Sebelumnya sih, Anang memang sudah cukup beken dan banyak berkarya di blantika musik Indonesia (bahasa gw berat bener yak).. Tapi, konon lagu yang dibuat di masa awal perpisahannya dengan KD itu, menjadi lagu hits-nya sepanjang masa. Lagu cengeng yang haram dinyanyikan di pesta kawinan itu pun, laku keras (pasti bajakannya lebih laku).
Kalau kalian menyimak baik-baik, kesamaan Glenn dan Anang adalah menyanyikan lagunya penuh perasaan. Dalemm banget dah. Ya, tentu saja,..karena mereka menyanyikannya pun dengan hati. Hati yang apa Yaaa, hati yang galau!! “Ini kerja dengan passion”, istilah pakar HRD.
Nah, kelihatannya dua tiga tahun terakhir, kiprah Glenn di talenta khususnya lagu-lagu mellow-nya agak menurun. Malah, dari garis masa di twitter-nya, dia sedang banyak melakukan kegiatan kemasyarakatan, misal aktif mempromosikan kampong halamannya Ambon Manise, bahkan menjadi pendukung salah seorang Cagub DKI melalui iklan-iklannya. Mana Glenn yang dulu? Sementara Anang sudah menemukan tambatan hati baru yang menghilangkan kegalauannya. Anang menurut saya sekarang sangat lebay dengan istri barunya itu. Karyanya pun ya, lebay-lebay gitu. Nyaris tidak ada yang memorable lagi. Saya yakin, duitnya pun lebih banyak datang dari lagu-lagu galau itu daripada lagu-lagu lebay yang cuma pamer kemesraan. *sirik banget sih, lo
See? Siapa bilang galau itu konotasinya selalu negatif? Galau itu halal kok! Bahkan penemu-penemu besar konon menghasilkan temuannya setelha galau gagal berkali-kali tetapi tetap mencoba. Thomas Alva Edison gagal nyaris 999 kali sebelum akhirnya menemukan 1 kali bohlam listrik. Isaac Newton sedang duduk di bawah pohon ketika apel jatuh di kepalanya, lalu karena kepikiran terus dan bikin galau akhirnya ia menemukan gravitasi. Yang paling maju adalah presiden kita tercinta yang sering curhat dan galau sama keadaan tanah air beta ini. Sah-sah aja kan? Karena galaunya presiden adalah untuk berbagai kesusahan tantangan untuk membuat negara ini lebih baik
Saya pun seperti itu, ditengah kegalauan beberapa waktu lalu, karena sesuatu hal, tiba-tiba Tuhan yang Mahabaik memberikan banyak tanggung jawab dan tantangan baru yang lebih penting dari sekedar mikirin perasaan. Kadang-kadang masih berasa galau, tapi itu masih dalam koridor yang wajar. Yang tidak wajar itu kalau permanen. Eh,..galau kok permanen?!, Ada yah?! Atau kadang-kadang malah pengen galau, tapi karena kerjaan banyak, jadinya gak sempet deh.. (hahaha). Maksudnya kegalauannya dialihkan ke kegiatan yang produktif mirip mirip Glenn dan Anang deh, tapi bukan ngarang lagu yah… Kalau galau itu menghasilkan sesuatu yang produktif, yuk kita galau bersama-sama, alias galau berjamaah..
jadi kesimpulannya… galau itu emosi terdalam yang lebih bisa menstimulasi kreatifitas, dibanding emosi bahagia? seperti halnya banyak orang menunjukkan kemampuan terbaiknya kalo kepepet, dalam tekanan, dsb.. tapi tidak saat lapang?
Kalau Sudah OVerload Gaalau nya simpan di Gudang GAlau…