The Last Cargo


Cerita Cinta / Wednesday, December 15th, 2004

Introduce:
Tanpa bermaksud apa-apa, aku rilis lagi tulisan ini, tepat setahun setelah ditulis oleh empunya.
Amazing..!! Kalo inget semuanya jadi geli sendiri..(di fax ??!!)
Tapi masa terus berganti, meskipun the third last cargo itu belum dan tidak akan pernah ter-liris kembali.
Aku tetap akan menikmati yang pernah ada..
Karena semuanya kembali, memang harus disyukuri..


First,..
Perubahan terus mengalir membanjiri lautan hati hingga
ke samudera (baru) kehidupan, agar luas seperti bumi
sehingga tidak sempit, gerah, penat..
Bila berlayar bercinta dengan ombak, karena badai yang
berselingkuh akan cemburu bersama pasang surut.. tak
perlu berhenti, cukup menunggu karena akan membawa
sang dewa, sang dewi melahirkan putri keseimbangan.
Merenung menuju malam..bermimpi akan indahnya harapan
karena bila esok menjadi kenangan,?
Apa yang telah terlewati adalah bagian menggapai nanti
Saat ini adalah semuanya, saat ini menjadi kesempurnaan.
Tak usah rindu dengan yang sudah karena belum setia menunggu.. karena hati adalah diri dan kata adalah mata.. ‘
Bila hati adalah raja, pikiran menjadi ratu,
mereka adalah pemimpin rakyatnya… mata, telinga, mulut, tubuh adalah bumi, kerajaan kehidupan manusia
Abaikan saja keterlambatan, karena kehadiran adalah ukuran
P. Balam, 10/12/03; 00.53


Second..
Serentak bergema hari nan suci, menyala suluh masih menyala,.
Warna memerah, kuning, biru ..hijau..hingga hitam.
emanas sang darah, mendidihkan semangat, akan terus mengalir dipompa jantung hati..
Bila redup…lambatkah itu, bila hitam, semuanya akan berkecepatan cahaya (Nur)..
Nyatalah semua…..
Tersentak nyala berejakulasi, seperti seutas tali denatator yg tak berarti.
Tapi ia membawa perubahan bila dipicu.
Akan halnya segalas air.. Ia akan sangat berarti ketika dahaga meregang nyawa..
akan sangat berarti
Ketika kebingungan terus merasuk, membuat chaos dalam diri
Ratapan bathin yang tertinggal,..
Berdiri aku di hadapan etalase mewah kehidupan, dari koridor diri yang kontras. terus memandang manekin indah itu..
Menarik perhatian,…ada satu,..satu yang menarik hati nan rindu
Dia yang pernah ada, begitu dekat tapi tak tersentuh
Begitu keras, begitu nyaring, suara ini………….
tapi yah!! aku tak terdengar
Dia yang pernah ada, tapi kini tak lebih dari halogram hidup yang rancu, sistemnya telah pudar dicumbu virus berkendaraan kuda trojannnya.
Aku mematung, menjadi tak bergeming..
Dia sudah tiada, yang ada hanya halogram dengan jutaan byte kenangan berkapasitas giga. Mesin berkecepatan tinggi berbahana luas..
Tapi itu tidak berarti lagi..
Antara ada dan tiada itu ada,,.tidak ada space yang kosong..
Tersentak lara, diserang pagi..sinar sang Dewa mesra mencumbu di pulau ini.
Ratusan mil dari pusat peradaban..kehidupan baru telah dimulai..
Jutaan space lahan hidup berpohon cinta sudah disemai,
dimana harapan tak berbayang mulai dikumandangkan..
Reinkarnasi telah terjadi dalam tema baru lirik kehidupan

Hotel Bumi Asih Pangkal Pinang,
11 Desember 2003
Fr. Gober 13

Hits: 868
Share

2 Replies to “The Last Cargo”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *