Ada rencana ke Sydney? Bingung mau bikin itinerary? Berikut saya rekomendasikan beberapa agenda yang bisa dilakukan di Sydney. Tenang, semuanya bisa dilakukan cukup dengan jalan kaki saja di pusat kota Sydney. Ngapain aja? Yukk, cekidot…!
1. Tour Gedung Antik hingga Opera House
Yah, kalau ini mah gak usah dibilangin sih sebenernya. Opera House memang sudah jadi maskot alias landmark Kota Sydney. Kalau mau kesini, lebih baik naik kereta dan turun di Central Station lalu lanjut jalan kaki. Agak jauh memang sekitar 2 km, tapi sepanjang jalan banyak obyek foto yang menarik. Banyak gedung-gedung bergaya Mediterania yang sangat instagram-able.
Contohnya; museum, taman, perpustakaan, gedung pemerintahan bahkan disinilah lokasi Gereja Saint Mary yang sangat megah dan indah. Siapa pun boleh masuk loh melihat-lihat dalamnya. Saya aja yang pake kerudung, masuk dengan santai kok! Asal tetap tidak mengganggu yang sedang beribadah yah..
Kan asyik, satu tujuan tapi bisa dapat beberapa obyek. Sekalian juga bisa melihat lalu lintas dan kehidupan kota Sydney.
2. Eksplore Sydney Harbour Bridge
Deuh, segitu banget ya.. pake kata “berlayar”. Hehehehe. Harbour Bridge sebenarnya satu pandangan mata dengan Opera House. Pilih port Circular Quay sebagai titik awal untuk menjelajah Harbour Bridge. Dari atas ferry melihat sisi lain Sydney dari lautan, foto dengan latar belakang Harbour Bridge dari atas ferry pasti keren banget. Rebutan ambil posisi di geladak kapal. Saya sarankan kesini pada pagi hari sebelum pukul 12 siang, agar pencahayaan fotonya tidak backlight.
Sepanjang perjalanan dengan feri ini ada beberapa poin-poin menarik yang bisa dikunjungi, seperti Luna Park, Sydney Aquarium, Maritime Museum atau sekedar foto-foto di Pyrmonth Bay Wharf.
Oya, sempatkan hari minggu saja keliling Sydney. Kenapa?? Karena hari minggu kita cukup mengeluarkan AUSD 2 saja untuk menggunakan seluruh moda transporartasi, tanpa batasan. Mau naik trem, bis, atau ferry berkali kali selama di hari minggu, ongkos cuma dua dollar saja, dipotong saat perjalanan pertama menggunakan kartu transportasi yang namanya Opal Card.
3. Nonton Kembang Api di Harbour Darling
Pernah nonton kembang api di Hongkong? Kurang lebih di Sydney sama deh dengan disana. Pertunjukan ini ada setiap malam minggu di tepian Harbour Darling. Disini juga ada deretan café lengkap dengan mall. Cuma memang makanan disini agak lebih mahal, kalau mau irit kita bisa membawa cemilan sendiri dari rumah, atau beli di tempat lain dan dinikmati di tepi darmaga sembari memandang kerlap kerlip lampu-lampu kota. Eh, sayangnya waktu saya kesana…sedang ada renovasi jadi untuk sementara show kembang api tidak berlangsung. Tapi duduk-duduk di tepi port, memandang gemerlap lampu-lampu gedung di Sydney sudah sangat menyenangkan kok!
4. Berfoto di Gedung Sydney University
Entah kenapa saya suka banget bangunan ini. Gedung kuno yang mirip Istana Harry Porter ini ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 2 km dari Central Station yang berlawanan arah dengan Opera House. Aduh, sampai disini saya terkagum-kagum sendiri. Rumputnya hijau seperti karpet, bangunannya megah seperti di film film. Gedung indah itu dibangun pada 1850 dan dinobatkan sebagai salah satu kampus tercantik di dunia. Menuju kesini juga ada taman yang luas dan bagus. Benar-benar seperti back to past! Saat saya kesana, sedang gerimis mengundang tapi sama sekali tidak menghalangi niat saya untuk berfoto. Ternyata tempat ini memang sering jadi lokasi foto, bahkan ada sepasang calon pengantin yang tengah melakukan foto prewedding.
Saya juga sempat masuk ke dalam gedung, bagus banget. Speechless deh! Sempat kepikiran, kalau saja dulu saya pinteran dikit, pasti bisa deh kuliah disini. Hehehehe
5. Ngopi ngopi cantik!
Seperti biasa, kalau ke luar negeri, titipan yang paling sering saya terima adalah aksesoris Starbucks. Mulai dari mug sampau membercard. Thank God! di Sydney ternyata Starbucks-nya gak sebanyak di Amerika (Ya iyalah, kan Amerika emang asalnya….), jadi saya gak repot nyari titipan. Tapi sebagai gantinya, setiap sudut Sydney punya warung kopi yang autentik! Meski kedai-kedainya, tidak mengusung merek mahal, tapi kopinya dijamin mantep surantep! Mengingatkan saya dengan Aceh Lon Sayang. #uhuk
Saya sempat menjajal beberapa kedai kopi dan semuanya memuaskan. Di Jakarta atau Bogor, saya sering coba-coba warung kopi yang baru dibuka. Hasilnya sih lebih sering mengecewakan, sampai akhirnya saya hanya punya satu dua tempat ngopi langganan. Tapi di Sydney semua warung kopi asyik buat berlama-lama dan kopinya bikin saya -yang pencinta kopi ini-, sakau! Bahkan di ferry harbour bridge, saya sempat iseng membeli secangkir kopi di cafeteria yang posisinya agak nyempil deket toilet. Kirain akan dikasih kopi instan, ternyata di kapal pun, kopinya di-grill di tempat itu juga! Luar biasa!! Harga secangkir latte atau cappuccino rata-rata AUSD 3, sekitar 30 ribuan Standarlah yaa… gak jauh beda dengan kopi enak di tempat kita.
Oya, kalau mau pesan makanan samping/cemilan di kedai kopi, jangan kaget kalau porsinya geudee banget. Memang hampir semua makanan di Australia porsinya besar-besar. Jadi kalau sama teman, mending beli seporsi dan bagi dua. Hehehhe.. (irit ala anak kost)
6. Belanja di Paddys Market
Ini dia nih…liburan ala orang Indonesia. Belanja, belenjong, shopping dan ngabisin duit! Kebetulan banget, hostel saya menginap hanya beberapa blok dari Paddys, jadi deh saya belanja (seadanya) di Paddys juga. *Maklum horang kayahh…* Hehehe.. Pasar yang serupa hanggar besar dengan lapak-lapak ini, menjual berbagai barang mulai dari pernak pernik, souvenir, baju kaos, sepatu hingga kosmetik. Catat, Paddys hanya buka dari hari Rabu hingga Minggu. Kalau di Sydney, Paddys memang rekomendasi utama untuk membeli oleh-oleh. Tapi jangan terkecoh, untuk dapat harga murah lebih baik muter dulu seluruh bagian, cari perbandingan harga baru belanja, karena para pedagang disana tidak memiliki standar harga untuk satu barang.
Di Melbourne, ada Queen Victoria Market yang harganya lumayan lebih murah dari Paddys. Jadi, kalau masih mau ke Melbourne setelah dari Sydney, tahan tahan dulu deh belanjanya.
Di lantai atas gedung yang sama dengan Paddys, ada mall yang tidak seberapa besar. Serunya, disini ada beberapa Factory Outlet baju dan sepatu merek-merek terkenal disini. Kalau punya uang lebih, silakan mampir. Lumayan bisa dapat kaos branded seharga 5 dollar alias 50 ribu saja.
Oya, yang kangen makanan Indonesia, ada restoran bernama Podomoro, jalan sedikit sekitar 100 meter dari seberang Paddys. Tapi porsinya tetep gede, seperti porsi orang Australia pada umumnya. Biar aman (dan irit) pesen seporsi buat berdua aja (kan jadi romantis tuh…).
7. Nongkrong di Taman Kota
Enaknya di kota maju yang tetap mengutamakan kenyamanan penghuninya, adalah tersedianya Ruang Terbuka Hijau (RTH). Begitu juga di Sydney, banyak sekali taman-taman yang bisa jadi tempat mencari inspirasi saat galau (hmmm…). Asyiknya, taman-taman ini ada di pusat kota, yang bisa dijangkau dengan mudah karena transportasi yang memadai bahkan bisa cukup dengan jalan kaki.
Emmm.. tapi, kalau saya sih senang liburan yang gak too rush alias buru-buru kayak harus ngabsen di kantor. Saya lebih senang liburan yang santai dan bisa dinikmati. Bisa berlama-lama di satu tempat, mengamati lingkungan, melihat tingkah polah penduduknya dan belajar dari banyak hal baru di sekeliling kita. Saya gak mau jadi turis check list. Itu loh, yang datang ke suatu tempat cuma buat sekedar udah sampe disana dan cekrek foto sekali, lalu berlalu.
Nah, karena itulah kalau kalian liburan yang tidak dikejar deadline, bawa buku, cemilan dan segelas kopi (dalam paper cup), di taman, pasti akan jadi sangat menyenangkan.
Ternyata mengeksplor sidney nggak hanya dalam waktu sekali dijangkau ya.. Tapi wajar sih, berbagai tempat di sana memang indah dan memukau, terutama bagi saya Sant Mary dan Harbou Bridge. Pengin banget berhasil mengunjungi. 😀
Ayuk…aku ikutan lagi yaa..hehehe
Nice post. Semoga tahun ini kesampaian ke Aussie. Nyontek itinerary yak. Hahah
aminnn… 🙂
Tempatnya keren-keren.
Jadi pengen ke sana.
Ngiler liatnya.
ayokkk..aku juga mau lagi, rud.. hehehe