Kalau berkunjung ke Bali untuk menenangkan diri, saya pasti memilih Nusa Dua sebagai alternatif pertama. Jika bosan dengan keramaian dan hedonisme ala Kuta, Nusa Dua adalah tempat yang paling tepat untuk menyepi, meditasi dan menulis tentu saja! Pucuk dicinta ulam tiba, minggu lalu saya dan beberapa teman blogger menerima undangan dari Inaya Putri Bali. Cocok banget, lokasinya memang ada di kawasan Nusa Dua yang eksklusif dengan private beach.
Inaya Putri yang Bali Banget…
Baru masuk lobi saja, mata sudah dimanjakan oleh pemandangan di sekitar hotel. Dari lobi yang berkonsep open air, kita bisa melihat penjuru seluruh area resor. Di kejauhan nampak pohon nyiur dan pantai yang seolah memanggil-manggil saya untuk bercengkerama. Arsitektur lobi yang megah, dengan dominasi paduan material kayu, berbaur dengan nuansa eksotis. Lobi keren itu dirancang oleh Ridwan Kamil yang sekarang jadi Walikota Bandung. Ya, siapa sih yang kenal beliau ini… Polanya mengadopsi bentuk lumbung padi yang dalam Bahasa Bali dinamakan Jineng. Detail atap dan tonggak-tonggak pendukung yang mencitra sisi tradisional merefleksikan pentingnya lumbung padi bagi masyarakat tradisional Bali.
Akomodasi yang ditawarkan Inaya Putri Bali juga tidak lepas dari nafas kehidupan tradisional Bali dengan ikon jantung resor, yang diberi nama area Penglipuran. Tamu yang memasuki area Panglipuran seolah berjalan di desa yang terletak di area Kintamani dan Gunung Batur tersebut. Ketujuh bangunan di Panglipuran memiliki nama berdasarkan Tujuh Dewi yang menjadi jiwa INAYA Putri Bali. Ketujuh dewi tersebut adalah Rukmini (Dewi Kecantikan), Saraswati (Dewi Pengetahuan, Seni Spiritualis dan Musik), Sri Laksmi (Dewi Kemakmuran), Dewi Sri (Dewi Kesuburan), Parwati (Dewi Alam Semesta), Uma (Dewi Tanpa Batas), dan Sinta (Dewi Cinta dan Kemurnian). Total ada 460 kamar, dengan beberapa pilihan kamar dan suite yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan para tamu.
Makan enak, Tidur nyaman
Kamar saya terletak di Puri 6 yang terhubung langsung dengan private pool kamar-kamar lain di sebelahnya. Siang itu, Nusa Dua memang panas banget, belum apa-apa rasanya saya sudah ingin nyemplung dan tidak ingin pulang. Kamar dengan dua bed besar tersebut, cocok banget buat liburan keluarga. Kamar mandinya juga luas, lengkap dengan bathub dan toiletris premium. Tidur pun rasanya pasti bermimpi indah. Hehehe..
Nah, penting banget… di setiap kamar ada meja tulis yang langsung menghadap ke kolam renang. Cocok banget buat saya yang saat itu lagi punya banyak deadline pekerjaan. Eitss,..jangan bingung dulu…buat saya memang pekerjaan dan liburan itu satu paket! Soalnya memang pekerjaannya butuh suasana yang seperti ini. Penting juga nih, setiap kamar di Inaya Nusa Dua sangat colokan friendly dan tentu saja free wifi! Yang kece banget adalah jaringan wifi-nya sampai di tepi pantai loh! Di sore hari, saat duduk-duduk di private beach-nya, saya tetap bisa menikmati wifi, padahal jaraknya lumayan jauh dari gedung utama hotel.
Setelah siangnya menikmati semua fasilitas hotel, di malam hari saya dan teman-teman blogger mencicipi sajian khas Nusantara di Homaya Restaurant. Saya memesan Ikan bakar bumbu dabu-dabu sebagai main course. Enak banget, kalau kurang pedas kita bisa memesan sambal matah khas Bali untuk membuat santapan lebih “nendang”. Sambil diiringi live music, malam itu kami makan di bawah super moon. Hmmmm romantis! Sarapan pagi disediakan di Gading Restauran, lokasinya oke banget untuk menikmati matahari pagi dengan pemandangan pantai, kolam renang dan taman Inaya yang tertata apik. Karena hotel ini dirancang buat tinggal berlama-lama, tersedia juga Ja’Jan Bistro yang berada tepat satu level di bawah area lobi. Tempat yang pas untuk menikmati suasana santai dan kasual tanpa harus keluar hotel.
Bagi Saya menghabiskan waktu di Inaya adalah mengkombinasikan liburan dan pekerjaan. Malamnya sebelum tidur, saya masih menyempatkan membuka laptop, mengecek beberapa email. Di luar hujan cukup deras, suara rinainya jatuh dengan cantik di kolam yang berada tepat di depan meja kerja. Saat-saat seperti itu, buat saya adalah waktu terbaik untuk mencari inspirasi dan mengembangkan imajinasi. Paginya setelah sarapan, saya masih bisa duduk di tepi pantai, selonjoran sambil menulis. Sebelum check out, saya sempatkan berenang di kolam yang laksana milik pribadi. Priceless! Kali lain, saya mesti kembali dengan keluarga.
INAYA Putri Bali
Kawasan Wisata Nusa Dua Lot S-3
Bali – Indonesia
Phone: +62 361 774 488
www.inayahotels.com
Inaya Putri Bali ini cocok banget untuk memanjakan mata dan rasa ya mbak. Indah benar tempatnya 🙂
yuk kesanaa lagi..
Wow!