Transit di Narita Airport


Jalan Jalan / Saturday, February 11th, 2017

Perjalanan saya ke Amerika tahun ini dimulai dengan transit di Bandara Narita, Jepang. Saya sengaja mencari penerbangan dengan transit lama (hingga 10 jam) dengan harapan bisa ikut city tour transit program. Apa daya sejak seminggu sebelum berangkat saya terserang batuk dan flu yang lumayan menyiksa. Mengingat suhu Tokyo yang saat itu hanya 2 derajat celcius sajah, jadilah saya cuma ngendon di Narita selama 10 jam itu.

IMG20170205154935
Terminal 2 Narita

Terminal 2 penerbangan internasional Bandara Narita tidak terlalu luas, namun memiliki banyak pojok untuk beristirahat. Pilihan restoran dan coffee shop menurut saya juga tidak terlalu banyak, tetapi ada berbagai pilihan toko souvenir, duty free shop dan toko oleh oleh. Saya tiba sekitar pukul 07.00 pagi waktu Tokyo. Setelah segala tetek bengek tansit selesai saya mencoba merebahkan badan di salah satu selasar. Wah, ternyata tidak saya saja, banyak juga penumpang lain melakukan hal yang sama.

IMG20170205102325
working space and relaxing
IMG20170205102259
mau duduk duduk santai, sendiri ? boleh… ada colokan dan wifi kok!

Ada deretan bangku lesehan lengkap dengan kasur tipis buat tiduran. Di sisi lain, bilik-bilik tertutup dengan sofa pribadi juga bisa dicoba. Bahkan beberapa diantaranya menggunakan kursi yang bisa memijat. Cocok deh buat saya yang akan menjalani total hampir 40 jam perjalanan mulai dari Cengkareng-Kuala Lumpur-Tokyo-Los Angeles dan terakhir Phoenix. Sambil rebahan, kita bisa terhubung dengan dunia maya melalui jaringan internet yang menurut saya sih tercepat yang pernah saya saya temui di bandara beberapa negara. Bosen main internet, kita bisa nonton TV yang memang tersedia di spot itu. Beruntung, karena tiba pagi hari beberapa space masih kosong, jadi deh saya istirahat sambil minum tolak angin. Hehehe. Oya, tempat ini dilengkapi juga dengan taman bermain indoor untuk anak-anak. 

blog6
bisa selonjoran, gratis sambil maen fesbuk dan nonton TV!
blog5
tempat bermain anak..

Bosan tiduran, saya berkeliling terminal. Eh, ternyata ada dayroom dan shower yang letaknya agak di sudut tidak jauh dari pusat informasi. Dengan badan yang masih setengah rontok, cuaca dingin, perjalanan masih jauh dan batuk yang tak kunjung reda, saya memang perlu tempat istirahat yang lebih proper. Iseng-iseng saya masuk dan mencari tahu, wah…boleh juga nih dicoba pikir saya.

IMG20170205142655
lobby minimalis

Seorang perempuan Jepang setengah baya menyambut saya dengan ramah. Meski bahasa Inggris-nya terpatah-patah, ia kelihatan sekali berusaha melayani tamu dengan sebaik-baiknya. Ia menjelaskan beberapa fasilitas. yang tersedia. Ternyata, harganya tidak menguras kantong kok! Tersedia shower room untuk mandi saja yang disewakan sekitar 1.030 Yen per 30 menit atau sekitar Rp 100 ribu dan ruangan tidur single maupun dobel yang sudah dilengkapi dengan shower room. Harga ruangan single sebesar 1,540 Yen (sekitar Rp 150 ribu) satu jam pertama dan harga ruangan dobel sebesar 2,470 Yen (sekitar Rp 250 ribu) satu jam pertama. Saya bisa istirahat nyaman dengan privasi, bisa mandi bersih-bersih dan sholat tentunya. Harga pada jam kedua dan seterusnya, bukan perkalian dari harga jam pertama loh.. Silakan lihat foto dibawah ini untuk lebih jelasnya.

price list
price list

Sayangnya, saat saya kesana, ruangan single sedang penuh. Tapi si mbak Jepang memberikan diskon untuk ruangan dobel selama tiga jam dengan harga dua jam. Wah lumayan! Gakpapa deh, ngeluarin uang yang penting bisa segar dan fit kembali di penerbangan berikutnya yang masih memakan waktu kurang lebih 13 jam. Arrggghhh…

Ruangan dobel yang saya tempati tidak ubahnya seperti kamar di hotel budget chain internasional. Ada dua ranjang empuk, kamar mandi yang super canggih (tombolnya banyak banget), penghangat ruangan, air minum gratis, meja tulis, hairdryer, hingga peralatan mandi. Plus pemandangan lapangan terbang dari kaca-kaca yang sengaja dibuat lapang dan besar agar kita bisa melihat aktivitas landasan pesawat. Keren deh pokoknya! Tiga jam disini sangat tidak terasa. Lumayan, selain bisa istirahat, saya juga dapat pengalaman baru.

IMG20170205114226
dalam kamar

blog7

Buat yang kira-kira akan transit di Narita dalam waktu cukup lama, saya rekomendasikan deh tempat ini. Saya memang bukan yang doyan shopping dan makan-makan di bandara, jadi harga tersebut bagi saya cukup pantas, toh emang tidak ada pengeluaran lain.. Hehehe..

 

Hits: 1412
Share

17 Replies to “Transit di Narita Airport”

  1. Kalau kita transit di jepang begitu perlu visa jepang atau gak ya.. terus kalau tdk perlu cara transit dan transfernya bagaimana

    1. Di semua negara, kalau nggak keluar dr ruang tunggu ya nggak perlu visa dongggg..

      Kalau mau keluar baru perlu visa transit. Diurus sebelum berangkat atau di bandara masing tergantung kebijakan negaranya.

  2. Saya yang gapernah naik pesawat transit di LN, itu pas transit kita ambil bagasi ga si buat di pindah ke pesawat selanjut nya gitu, atau kita tinggal pindah pesawat aja dan bagasi di urus/di pindahin sama petugas nya sesuai pemilik dan tujuan nya, rencana mau ke JFK transit di Manila 14 jam, mohon info nya kak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *