kamu sadar……’kan sayang?!


Opini / Thursday, April 24th, 2008

Hal terpenting adalah; seandainya kamu merasa banyak hal yang kamu tidak punya, pastikan semuanya perlahan satu persatu akan jadi milikmu. Bukan seperti orang yang sudah punya segalanya, tapi perlahan satu persatu akan hilang dan bukan jadi miliknya lagi (bunch, 8 Februari 2009)

fiep1021big

Sebetulnya, buku ini sudah direkomendasikan oleh beberapa teman sebelumnya. Kalo ke toko buku, buku ini juga sering menclok di display paling depan. Tapi gue udah nyaris terlanjur apriori terhadap buku-buku yang ditulis oleh bukan penulis (baca: orang yang udah punya talenta istimewa lain selain menulis), seperti bukunya Melly Goeslaw yang judulnya: ARGHHHH…. Duh, maaf Mbak Melly, kayaknya lu nulis lagu dan nyanyi aja udah sangat luar biasa, jadi gak usah nambah –nambah lahan nulis cerpen segala. Pokoknya kata gue sih… “gak banget” 😛  Lalu ada kumpulan puisinya si Oneng, belum lagi buku buku karya perempuan perempuan cantik produk kontes kontes yang katanya (katanya loh…) mengandalkan 3B (brain, beauty & behaviour). Sorry, gak seselera abis sama gue. Ada juga sebuah novel yang dikarang oleh seorang arsitek muda yang lagi naik daun, berasa terlalu mengada-ngada dan kesimpulannya “aneh”.

Herannya, waktu baca buku si Mbak Tamara ini, gue mo bilang: Amazing! Meskipun didalamnya terjadi benturan antara moral dan kenyataan, tapi gue pengen bilang; Tamara bener bener GILA! Heran aja darimana dia bisa dapet pikiran dan inspirasi yang begitu LIAR terhadap buku yang diembel-embelin tulisan “untuk pembaca dewasa” ini. Bukan melihat dari tema kehidupan urban yang nyaris “lack of morality” yang diusung buku ini. Tapi dari pemilihan kata-kata yang lugas, tajam (wah..kok mirip slogan Liputan 6, yak), dari imajinasi dia yang tidak bisa ditebak dan membuat pikiran membacanya meloncat loncat seperti alurnya serta diiringi rasa penasaran yang amat sangat tentang ujung akhir setiap cerita.

Buat gue, Tamara punya genre sendiri. Meskipun tema-tema ceritnya cenderung ajaib, (mungkin) mustahil terjadi , jauh dari bayangan manusia “normal”, tetapi ia berhasil menciptakan bacaan yang tidak monoton dan bisa dimengerti pembaca awam. Sorry, ada beberapa penulis yang katanya (katanya ..lagi), punya nama besar, dapet penghargaan anu dan anu tapi baca bukunya membosankan dan mungkin hanya bisa dimengerti dia dan golongannya saja. Biasalah.., besar karena dibesar-besarkan oleh media (don’t worry bang Ikal, you’re not one of them.. ). Sementara gue, yang merasa jauh (heheheh….. ) dari kehidupan hedonis yang menaungi buku ini tetap bisa “tune in” di cerita cerita yang ajaib ajaib itu.

Lihat beberapa kutipan kalimatnya berikut ini:
–  “Kampret,..dasar laki laki!! Selalu merasa dirinya bintang!! Jika mereka bintang, maka ijinkan aku jadi Tuhan dan akan kuciptakan langit cukup terang hanya dengan sebuah bulan!” 😀
–  Ayahku selalu berpesan untuk mencari laki-laki yang fisiknya biasa-biasa saja. “Nak, laki-laki lebih bagus dari monyet saja sudah cukup”. Makin dewasa, aku pikir ayah makin benar. Sejak itu aku mencari monyet untuk kujadikan suami. Sayang monyet binatang langka. Aku lebih banyak bertemu buaya darat, ular berkepala dua atau serigala berbulu domba.
– Aku mungkin saja laki laki yang tidak menyenangkan atau memuakkan di mata sebagian orang. Tapi, aku tidak main main dengan dirimu, cantik. Bagiku hanya bencong yang hobi main-main. Aku laki laki. Aku mampu membuatmu bahagia, seperti aku mampu membuatmu hamil.
-xoxox-

Hits: 1043
Share

5 Replies to “kamu sadar……’kan sayang?!”

  1. pernah liat buku ini.. dan tau pun dari si jeung ini.. tp kenapa ga punya keinginan untuk membacanya yaa hihihi emg dasar g yg pemalas aja kali yaaa..
    karna dari judulnya membuat ku kian malas.. 1 kata pemusnah hasrat.. yasud.. cukup ku tau saja.. buku yg membuat nyak tertarik dan effeknya jd menginspirasi nyak, patut dipertimbangkan sebagai referensi yg menarik hehehehe

  2. Sebenernya tau buku nni dari nyak. Malahan aku lah yang memprawaninya %). Karena ga bisa selesai dalam 1 hari, jadina aku beli deh tuh buku. Tapi mpe skrang blom kebaca2 lg… 😐

  3. salut sama kawan satu ini, tapi jangan lantas menjadi pembenaran untuk perilaku yang “miring” setelah baca buku ini yahh…
    namanya juga karya sastra….
    sukses ya….
    jangan patah semangat..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *