Kembali dari Amerika bulan lalu, hal pertama yang ingin saya tulis di blog adalah tentang sebuah museum yang saya kunjungi di kota kecil bernama Prescott di negara bagian Arizona. Belum sempat nge-blog, minggu lalu saya bersama Kamadig Team diundang oleh Bupati Purwakarta untuk melihat pagelaran air mancur terbesar dan termegah di Asia Tenggara dan menyambangi museum-museum digital yang sangat serius dibangun oleh Pemda Purwakarta.
Yes, museum! Agak kaget juga ketika tahu, di kota kecil seperti Purwakarta ada museum berkonsep digital. Lebih kaget lagi ketika masuk ke dalamnya, saya harus bilang : INI SUMPAH KEREN BANGETTT!! Penataan cahaya, posisi display materi, dan keragaman platfom digital yang digunakan membuat saya makin berdecak kagum. Gak nyangka aja, museum begini ada Purwakarta (bukan di Jakarta yang ibukota negara).
Museum pertama yang kami kunjungi adalah Bale Panyewangan Diorama Purwakarta. Museum ini menyajikan arsip-arsip budaya Sunda dan Purwakarta pada umumnya. Namun, jangan dibayangkan kita akan melihat deretan arsip dalam tumpukan kertas yang menjemukan. Sama sekali tidak! Semua materi disajikan dalam format yang menarik, digital dan berbeda-beda untuk setiap segmen/setiap ruangan.
Ada sembilan segmen di museum ini, diantaranya Bale Prabu Maharaja Linggabhuwana yang, menyajikan Sejarah Tatar Sunda, Bale Prabu Ningratwangi, menyajikan sejarah Purwakarta jaman Hindia Belanda dan Bale-bale lain yang memaparkan sejarah Sunda dan Purwakarta di berbagai masa revolusi.
Bagian pertama yang membuat kami terpukau adalah buku besar digital, yang bisa bersuara dan memunculkan video pada tiap halamannya. Buku ini memuat beberapa sejarah Sunda dan Purwakarta yang sangat interaktif. Seru banget! Sisi-sisi lain yang juga ditampilkan interaktif adalah media busana adat sunda, yang bagian kepalanya sesuai degngan kepala orang yang terkena sensor di depannya, plus bisa joget! Tidak kalah menarik, ada juga foto digital bersama Pak Bupati yang juga bekerja dengan sensor. Saat kita bersiap di depan kamera, tiba-tiba sosok Pak Bupati pun muncul di tengah-tengah, mengajak berfoto bersama. Sedikit komedi, tapi tetap keren!
Koleksi arsip yang disajikan di museum ini pun sangat lengkap, disusun dengan menarik dan jauh dari kesan membosankan. Banyak kata-kata bijak yang membangkitkan semangat dan nasionalisme di berbagai sudut. Berderet pula koleksi wayang golek yang kaya cerita dan tersimpan dalam ruang-ruang kaca yang berkesan mewah. Di bagian terakhir, ada platform sepeda ontel, yang jika dikayuh maka layar besar di depannya akan berpindah tempat. Persis seperti jalan-jalan pake sepeda biasanya.
Nah, tidak jauh dari Diaroma Purwakarta baru saja dibangun Diorama Nusantara. Museum satu ini lebih seru lagi, kalau yang tadi hanya miniatur Tanah Sunda dan Purwakarta, Diorama Nusantara seolah menjadi miniatur Indonesia. Pasti akan lebih banyak kejutan disini! Museum ini sudah siap dibuka untuk umum, tinggal menunggu pembukaan secara resmi oleh Menteri Pariwisata RI.
Selain dua museum itu, Purwakarta memang tengah berbenah menumbuhkan wisata kreatif di wilayahnya. Ada Museum Indung, Museum Ki Sunda, Diorama Islam Nusantara dan Galeri Wayang. Museum yang dianggap sebagian besar masyarakat kita sebagai wisata yang kurang populer, justru dikemas edukatif, menarik dan ramah untuk seluruh usia. Sering juga dilakukan pagelaran-pagelaran budaya baik berskala nasional maupun internasional. Semua itu tetap dengan mengedepankan budaya Sunda yang kental dengan kedamaian dan penuh cinta.
Kata sebuah riset, 60% wisatawan datang ke sebuah tempat yang tertarik akan budayanya. Kemudian disusul dengan keindahan alam, kuliner dan lain-lain. Hemm, sepertinya, Purwakarta sangat menyadari itu, lalu dibungkuslah wisata-wisata kreatif dengan balutan budaya Sunda. Patut jadi contoh daerah lain.
Ayo ke museum!
Waah keren banget museumnya.
Semoga aku bisa diberikan rezeki ke sana ya
Aminn…semoga bisa bareng…
Jadi pingin naik sepeda lagi
Ayoooo Fun Bike …. Biar Sehat …
salam kenal
[…] di Prescott adalah museum. Iya, museum! Wisata yang buat sebagian besar orang kita tidak umum. Kalau umum, mungkin Museum Nasional tidak pernah sepi. Yeekaan? Nah, dari sekitar 10 museum yang ada di Prescott, Sharlott Hall Museum adalah yang paling […]