alone part 2


Aceh Lon Sayang / Friday, April 10th, 2009

Minggu terakhir di Banda Aceh.  Empat hari tanggal merah dan tidak kemana-mana. Selain masih ada sedikit pekerjaan yang harus dituntaskan, tanggung juga kalo harus pergi-pergi. Kapan lagi menikmati saat saat terakhir di Banda Aceh apalagi di hari Pemilu yang hanya terjadi 5 tahun sekali. Sayangnya tahun ini aku terpaksa jadi Golput, karena tidak berhasil mendapatkan form A5 dari PPS asal di Bogor. Ah..sudahlah, toh sebenarnya tujuan ke TPS juga buat liat keramaiannya saja.  Tanpa tahu mau milih siapa. Heheheh..  Seingatku, tahun lalu juga ada libur panjang seperti ini dan aku pun tidak kemana-mana. Namun saat itu masih ada Apop yang setia menemani mulai dari berenang di Hermes lalu menyempatkan mencoba Wifi gratis di Oasis Hotel.  Tapi tahun ini aku sengaja tidak merencanakan apa-apa, apalagi sebagian besar teman-teman dekat sudah punya acara sendiri.. Hanya saja tadi siang sempat berputar di beberapa lokasi melihat dari dekat kesenyapan kota Banda Aceh. Sepi benar-benar sepi. Entah karena penduduknya menikmati libur panjang setelah mencontreng atau justru takut kemana-mana di hari pesta politik yang atanya….katanya loh..dikhawatirkan masih ada konflik.

jambo-tape
Jambo Tape yang lengang

Saat-saat begini, notebook adalah teman yang paling setia buatku.  Bukan hanya untuk urusan kerjaan namun “kerjaan” lain, seperti  buka facebook, main plurk, nge-blog atau hanya membuka folder foto-foto lama.   Huhuhuhu….gara-gara itu, aku  jadi sedih, jadi pengen nangis.. Mulai dari foto di ruangan kerja berantakan itu, foto di hotel berbintang, di lapangan, di warung kopi, seribu pantai, brastagi, danau toba hingga foto-foto meeting gak penting.  Disadari atau tidak mereka semua sudah menjadi bagian hidupku selama nyaris dua tahun ini.   Dan di penghujung minggu depan, semuanya menjadi hanya tinggal kenangan. Hikss… hikss..

Biasanya kalau libur paling tidak tiga hari aku sudah blingsatan pengen ke Jakarta. Tapi tidak di minggu ini. Bukan karena bulan kemarin keseringan ke Jakarta , tapi itu tadi. Ini moment-moment terakhir.  Nantinya walaupun mungkin aku tetap akan sering ke kota tercinta ini, bisa jadi aura-nya sudah beda. Namun, Lueng Bata, Cek Yuke, sanger dingin, mie kepiting, nasi kuning cumi-cumi (loh..makanan semua), internet putus nyambung, lamgugop-neusu, Lmpuuk, taman seribu janji, ruangan sumpek itu, my best friend dan my lovely bunch akan selalu ada dalam satu kotak khusus di hatiku.

sepinya simpang surabaya
sepinya simpang surabaya
Hits: 258
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *