Yeay!! Kalau orang lain mimpi ke Amerika atau Eropa, mimpi saya sederhana saja, ingin ke Derawan. Sejak tahun lalu, mupeng berat pengen main ke pulau yang lagi hits bagi wisata bahari Indonesia ini. Dannnn..jreng jreng minggu lalu sempat menyambangi pulau ini meski cuman 3 hari, 2 malem. Here we go dan ini cerita komplitnya. Lanjutttt…!!
Berangkat dari Tarakan
Ada dua alternatif menuju Derawan, melalui Berau dan melalui Tarakan. Kedua daerah tersebut dijangkau pesawat Jakarta dengan transit di Balikpapan. Lion Air sudah membuka direct flight Jakarta-Tarakan (VV) satu kali setiap hari (silakan cek sendiri jadwalnya). Penerbangan Jakarta-Tarakan lebih banyak banyak daripada Jakarta –Berau. Balikpapan-Berau umumnya dilayanani oleh pesawat kecil, alias harus ganti pesawat setelah dari Jakarta. Kabar baiknya, kini Garuda dan Lion juga sudah membuka penerbangan ke Berau. Sementara untuk harga tiket ke Jakarta-Berau umumnya lebih mahal daripada Jakarta-Tarakan. Sebagai perbandingan lagi, dari Berau harus naik mobil lagi selama 3 jam menuju Tanjung Batu, ibukota Kecamatan Derawan. Kemudian naik speedboat hanya 30 menit hingga tiba di Derawan. Dari Jakarta menuju Derawan via Berau, adalah perjalanan yang komplit karena semua moda udara, darat dan laut kita gunakan. Jika melalui Tarakan, kita bisa langsung menuju pelabuhan yang terletak di tengah kota Tarakan yang ditempuh hanya sekitar 15 menit dari bandara. Namun, harus siap 3 jam di laut untuk sampai Derawan. Silakan dibandingkan sendiri, kalau saya lebih memilih via Tarakan karena perjalanan darat kan terlalu mainstream. Heheheh. Bisa jadi kalau via Berau lebih hemat secara ongkos -meski kalau dikalkulasikan dengan tiket pesawat bisa sama aja dengan pake travel via Tarakan- Jika jalan sendiri tanpa travel, setiba di Derawan pun kalian masih harus menyewa boat lagi untuk berkunjung ke pulau pulau di sekitar Derawan (sama aja kan..nambah duit juga).
Sendirian atau via Travel ?
Wisata ke Derawan dari Tarakan UMUMNYA hanya diperuntukkan bagi mereka yang menggunakan jasa travel. Karena, tidak ada kapal/speed boat umum dari Tarakan ke Derawan, so kita harus menyewa yang lumayan mahal untuk rombongan kecil (silakan googling sendiri). Mereka yang baru pertama kali kesini dan mau dapet banyak tempat sangat dianjurkan menggunakan jasa travel. Apalagi buat yang baru pertama jalan-jalan ke alam baca: pantai (bukan Puncak di Bogor, loh…), dan terbiasa liburan ke mall dan kota besar luar negeri :p. Jangan takut “gak bebas” karena menggunakan jasa travel. Bebas banget kok! Mereka pun sudah punya itenarary yang bisa mengatur stamina kita serta waktu yang cukup menikmati keindahan Derawan dan sekitarnya.
Biaya travel bervariasi tergantung jumlah hari dan fasilitas yang dipilih. Kemaren saya memilih paket 3 Hari 2 Malam dengan fasilitas yang paling mahal di kelasnya, total Rp1,8 juta. Yah, maklumlah…sayah kan horang kayaahhh :p . Jumlah itu sudah termasuk penginapan di atas air (kelas hotel) makan, kapal, dan jalan-jalan ke tiga pulau lain serta asuransi pastinya. Kalau mau irit bisa juga ambil paket standar sekitar Rp1,2 juta, yang membedakan cuma kelas penginapannya saja. Oya, dengan ikut travel, kita juga didampingi guide professional yang siap melayani nafsu jalan jalan kita bahkan bisa ketemu teman baru, lumayan bagi yang traveling sendirian.
Magnet wisata Derawan bukan pulau Derawan-nya tok! Derawan hanya ibarat meeting point kita, karena pulau itu berpenghuni, tenang dan nyaman buat beristirahat. Keindahan pulau kecil lain yang tak berpenghuni sepeti Kakaban dan Sangalaki hukumnya WAJIB dikunjungi. So, kebanyakan mereka yang jalan sendiri tanpa travel adalah mereka yang memang punya misi lain seperti diving, liburan panjang atau memang petualang backpacker. Dari Tarakan, biro travel umumnya menyediakan speed boat dengan tenaga 200 PK bernumpang maksimal 20 orang dengan posisi duduk berhadapan seperti naik angkot. Kapalnya kecil, full AC (Angin Celah). Menggunakan life vest (pelampung) wajib hukumnya, selain buat urusan keamanan juga buat pencegah masuk angin. Hehehe.. Buat kalian yang suka mabok perjalanan, sebaiknya siap-siap karena arus laut menuju Derawan cukup kuat sehingga sering ada hentakan keras seperti mobil yang lewat polisi tidur tapi gak ngerem. Lama perjalanan yang kurang lebih tiga jam, cukup membuat pantat pegel, karena bangku speedboat yang tidak ada jok busanya. Hiks. Cerita tentang perjalanan ini, saya potong dulu ya… Akan nyambung di tulisan berikutnya,
[…] cerita Derawan sebelumnya, pada hari yang sudah ditentukan kami berangkat menuju Derawan. Saya bersama 15 orang lain yang […]