untuk saya, dia dan Tuhan..


Cerita Cinta, Obrolan / Tuesday, June 18th, 2013

Pada satu titik, akhirnya saya mengerti cinta tidak selamanya menyatukan. Saya sempat percaya dengan teori move on, tapi hanya “sempat”, karena di kemudian hari saya menyadari teori just an theory sampai kamu membuktikan dengan caramu sendiri dan kemudian menciptakan teori baru. See? Hingga akhirnya saya membuat teori baru, bahwa dua orang yang ditakdirkan bersama sejatinya tidak pernah benar-benar terpisah.

http://missbosque.blogspot.com/2012/08/perpisahan-itu-terlalu-menyakitkanku.html

Suatu ketika diantara kita mungkin pernah terlibat dalam satu keadaan yang seolah tidak berujung. Rasa sayang, rindu, saling membutuhkan, merasa terlengkapi yang berbaur dengan pertengkaran besar dan kecil yang tidak ada habisnya. Namun herannya meski deretan waktu terlewati, sekian orang terlalui, seribu pertengkaran terhabiskan, kita selalu tahu bahwa di hilir-nya kita tetap kembali.  Tapi ternyata itu bukan alasan yang cukup untuk bersama, di luar masih banyak realita yang menyadarkan bahwa dunia ini bukan milik berdua. Ada orang-orang lain yang juga memiliki kita dan memiliki dunia ini.  Orang-orang dan lingkungan yang pada akhirnya memaksa kita untuk mengingkari dan mengambil keputusan di luar hati nurani.  Dari sana saya semakin berani bilang; ungkapan bahwa cinta adalah segalanya untuk melawan semua keadaan hanya mitos belaka.

Tidak apa-apa, itulah hidup.  Bahwa tidak semua hal yang kita impikan akan kita miliki dan semua yang kita miliki akan tetap selamanya kita miliki. Di ujung cerita, saya percaya bahwa waktu adalah penyelesai terbaik dari semua masalah.

Tapi lepas dari semua itu, saya ingin satu hal bilang: Kenapa harus bersama karena “persamaan”, padahal perbedaan-lah yang membuat kaya dan hidup penuh warna. 

(Biar saya, dia dan Tuhan saja yang tahu)

 

 

Hits: 283
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *