Penggunaan kata banci beberapa tahun belakangan ini memang mengalami pergeseran makna. Secara hakiki, banci adalah sebutan untuk kaum laki laki yang berkelakuan atau menyerupai perempuan. Tapi sekarang banci jadi sebutan “gaul” untuk orang yang maniak terhadap sesuatu atau terus menerus melakukan satu hal. Eh, maaf ini definisi saya saja yah.. Kalo salah mohon dikoreksi.
Seingat saya, dulu ungkapan banci sering sekali ditempelkan dengan kata foto jadinya banci foto yang ditujukan kepada sebuah mahluk yang kerjanya doyan foto-foto. Dimana-mana foto dia, mau tampang jelek dan sama sekali tidak fotogenik juga gak peduli, pokoknya doyan berfoto-ria meskipun hanya sebagai latar belakang. Lalu ada lagi istilah banci tampil. Ini lebih eksis lagi dibanding hanya sekedar banci foto. Gak malu tampil ke panggung, percaya diri di depan orang banyak dan selalu eksis di setiap kegiatan. Itulah cirri ciri banci tampil. Berkembangnya sosial media, juga menimpulkan istilah baru salah satunya banci debat. Nah, ciri ciri orang yang satu ini demen mengomentari segala macam twitter orang pasti dari sisi yang berbeda dengan tulisan aslinya. Aktivitas reply dan retweet-nya dipastikan selalu tinggi setiap harinya.
Masih nyambung nyambung ke teknologi, menurut saya yang sekarang paling in adalah banci kabel. Bukan kabel listrik di rumah ya, tapi ini kabel yang berhubungan sama charger. Meski sudah ada charger wireless tetap fungsi benda berkabel ini belum tergantikan secara utuh. Perhatiin deh kalo keluar rumah,saya yakin minimal di tas kamu ada satu buah charger misalnya charger handphone. Buat mereka yang tinggal di Jakarta dan tua di jalan, gak mungkin cukup hanya dengan satu kali nge-charge di rumah, beterei gadget cukup menemani sehari penuh hingga larut malam. Mau gak mau deh tuh kabel diajak, termasuk diantaranya charger untuk di mobil. Selain handphone – yang minimal satu unit dan sering beda merek (berarti beda charger)- pasti ada charger laptop. Belum lagi sekarang marak PC Tablet, charger iPad, GalaxyTab semua juga akhirnya ikut piknik bersama. Rempong ya, bokk.. Jaman dulu keluar rumah cukup bawa dompet, sekarang boro boro, benda benda yang disinyalir berdampak buruk terhadap lingkungan ini, sudah menjadi must item to bring buat hampir semua orang. Bahkan menurut sebuah survei, banyak orang yang lebih khawatir ketinggalan handphone (baca:kabel) daripada ketinggalan dompet. Ckckckckck… I know you are one of them 😀
Oya, temennya banci kabel ini namanya banci colokan. Kemana mana merasa lebih aman di tempat yang ada colokannya. Nyari tempat duduk di kafe dekat colokan sampe ke karaoke pun tetep pengen colokan (Eh, yang terakhir ini mah sayah.. hihihihih)
Bayangkan, handphone mati sebentar saja, seolah-olah sudah merasa hidup dalam di pengasingan. Padahal belum tentu juga tuh handphone dipake buat kegiatan produktif, paling banyak untuk cek timeline, status update dan baca email (yang belum tentu urgent). Heheheheheh. Saya sendiri kalau keluar rumah minimal bawa satu charger, buat blackberry yang emang cepet habis batereinya. Saya juga selalu membawa kabel data yang lebih ringan dan bisa menggantikan fungsi charger. Handphone kedua, saya pilih yang agak katro yang hemat energy dengan fungsi cukup buat sms dan telpon saja. Ini buat jaga jaga untuk kondisi dimana smartphone sejenis BB tau tau batereinya habis, tidak ada colokan dan sangat perlu berkomunikasi dengan orang. Kita tentu semua tahu, berbagai macam aplikasi online berkekuatan tinggi untuk menghapiskan energi semua perangkat elektronil. Jaman memang sudah berubah, kita tidak mungkin kembali menggantungkan komunikasi dengan telepon rumah apalagi telepon umum koin. Kondisi ini adalah konsekuensi semua itu. Saya berharap nantinya ada satu charger dan satu jenis input saja untuk semua gadget. Dari laptop, handphone, iPad, iPod hingga kamera digital. Amin
Cobalah cumi2…cucukan na byk d
[…] banci kabel, sekarang banci sinyal. Yah, kalo buat yang tinggal di kota besar sih mungkin nyaris gak ada […]