nonton India? nehi..nehi..


Opini / Friday, March 5th, 2010

Jaman kuliah dulu, di salah satu mata kuliah ada materi dengan studi kasus yang membandingkan kemajuan antara India dan Indonesia pada akhir tahun 1980-an. Ternyata dilihat dari berbagai sisi, negara tercinta ini konon banyak memiliki keunggulan dibandingkan India. Sayangnya komparasi itu tidak menyebutkan bahwa dalam soal perfilm-an, India tetap lebih unggul bahkan hingga kini.

Cerita punya cerita, tiga hari berturut-turut aku nangkring di 21. Hari pertama, memuaskan rasa penasaran akan film Arisan Berondong, Meski mendapat caci maki dari teman teman yang underestimate sama film Indonesia, aku toh enjoy banget.. Yah, filmnya sih gak terlalu istimewa, tapi lumayanlah untuk hiburan film sekali lewat buat ketawaan tanpa menguras emosi. Kalau ditanya hikmah moralnya…ada sih,..tapi gak banyak… hihihi. Hari ke-2, diajak temen nonton film Bollywood bertajuk : 3Idiots. Walah..setelah film Slumdog Millionaire, sumpahhhhhh, ini film India terkeren yang pernah gw nonton (secara gw jarang banget nonton India). Hari ke-3 aku dibuat lebih ternganga dengan lagi lagi film dari negeri Hindustan berjudul; My Name Is Khan, kisah seorang imigram muslim asal India di Amerika yang memperjuangkan martabatnya sebagai seorang muslim dan bukan teroris seperti yang banyak dituduhkan masyarakat barat.

3-idiots-e1261935748116

Film pertama, 3 Idiots menceritakan persahabatan tiga anak muda, Farhan (R. Madhavan), Raju (Sharman Joshi) dan Rancho (Aamir Khan) yang penuh suka duka, pengorbanan dan perjuangan serta usaha mencapai cita cita mereka. Dengan alur cerita yang bolak balik, film ini enak dinikmati.  Konon di India, ada sebuah tradisi bahwa setiap anak yang baru lahir akan langsung dicap untuk memiliki status. Jika anak laki-laki, maka ia harus menjadi insinyur, sementara jika anak perempuan harus menjadi seorang dokter.  Untuk itu, sang  orangtua bisa mengorbankan segalanya untuk pendidikan si anak. Dikisahkan  ada tiga siswa cerdas yakni Farhan (R. Madhavan), Raju (Sharman Joshi) dan Rancho (Aamir Khan) yang menyadari bahwa masa depan mereka tidak benar-benar tertulis dalam buku-buku teknik.  Mereka menyadari bahwa masa depan yang cerah tidak selalu harus menjadi seorang insinyur. Namun apa mau dikata, menolak keinginan orang tua merupakan satu hal yang nyaris mustahil. Penonton juga dibuat penasaran, karena hanya latar belakang keluarga Raju dan Farhan yang banyak diceritakan di awal dan pertengahan film.  Latar belakang siapa dan bagaimana Rancho -yang menjadi tokoh sentral- justru  menjadi  titik kulminasi cerita yang disajikan dengan apik. Meskipun di menit menit terakhir, nuansa “India-nya” sangat terasa, film karya sutradara Rajkumar Hirani ini boleh dikatakan penuh dengan pesan moral, terutama di dunia pendidikan.

Nah, yang namanya film India, gak mungkinlah kalo gak ada yang namanya nyanyi dan joget joget, hanya sekarang bedanya, joget joget gak perlu tiang atau pohon seperti dulu. Toilet dan tong bekas pun bisa jadi tempat joget. Seru! Untuk yang gampang terharu, tidak ada salahnya menyiapkan tissue untuk menyeka air mata. Perjalanan tiga sahabat tersebut mencapai puncak diwarnai dengan perjuangan yang tidak kenal menyerah. Mendobrak pakem-pakem yang ada, menantang bahaya , melewati berbagai keterbatasan namun tetap dengan semangat cinta kasih sesama manusia.

my_name_is_khan1

Sementara itu, My name is Khan benar benar satu film yang layak ditonton apalagi buat orang yang mengaku dirinya muslim. Bagaimana tidak, seorang Khan yang dalam film itu diperankan oleh Shah Rukh Khan yang punya keterbatasan fisik (menderita semacam syndrome dan autism) punya semangat yang demikian besar untuk membuktikan bahwa Islam itu adalah agama damai dan bukan teroris. Dengan mengambil lokasi dia Amerika  Serikat yang konon sangat membenci teroris, tentu saja itu bukan perjuangan yang mudah.  Memang Rizvan Khan melakukan itu untuk menepati janji kepada Mandira (Kajol) istri yang sangat dicintainya untuk berbicara kepada seluruh masyarakat  dan jika perlu kepada Presiden Amerika. Disinilah kisah ini dimulai,  menggunakan tagline: My name is Khan..and I am not a terrorist, penonton dibuat terharu dengan perjuangan laki laki yang berasal dari keluarga miskin di India sana.  Akhirnya Khan memang berhasil menyelesaikan perjuangannya. Meski harus hidup di jalanan berbulan bulan lamanya, namun dalam disitulah, Khan membuktikan bahwa ia dan Islam agamanya adalah pencinta damai dan penyayang bagi sesama umat manusia tanpa memandang perbedaan keyakinan , suku, ras dan perbedaan perbedaan lain.

Film yang satu ini, nyaris tanpa joget dan bernyanyi ala India, tapi memang ada bagian akhir tatkala Khan menolong musibah kebanjiran yang terlihat agak berlebihan, tapi semua itu tertutupi dengan alur cerita dan ending yang sangat mengharukan. So, nonton India ?? Siapa Takut ?!!

Hits: 905
Share

One Reply to “nonton India? nehi..nehi..”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *